PARADISE MALDIVES

Siapa yang tidak kenal Maldives! Rasa-rasanya semua orang ingin mengunjungi negara yang kaya akan atoll ini. Katanya, tahun 2014, Maldives akan sedikit demi sedikit tenggelam meninggalkan keindahan panorama alamnya yang terkenal akan romantismenya.
Siapa yang tidak kenal Maldives! Rasa-rasanya semua orang ingin mengunjungi negara yang kaya akan atoll ini. Katanya, tahun 2014, Maldives akan sedikit demi sedikit tenggelam meninggalkan keindahan panorama alamnya yang terkenal akan romantismenya.

Kepulauan Maldives hanya terletak sekitar satu jam dua puluh menit dari Sri Lanka. Dan  dengan empat kali penerbangan per hari ke Male, Ibukota Maldives, SriLankan Airlines secara tidak langsung menjadi perusahaan penerbangan yang paling banyak frekuensinya menghubungi Male dan kota-kota lain di dunia.

Perjalanan saya menuju Bandara Internasional Bandaranaike di Colombo pagi menjelang keberangkatan saya ke Male sedikit tersendat karena banjir yang menggenangi jalan utama menuju ke bandara. Namun, pengalaman yang tak terlupakan ini menjadi sebuah kenangan yang manis. Namun, karena banyaknya penerbangan yang dibatalkan, proses check-in di Bandara Internasional Bandaranaike menjadi lebih ramai dan tak teratur. Antrian yang panjang juga menambah kekacauan di terminal keberangkatan ini. Untungnya, saya sudah melakukan online check-in dan SriLankan Airlines mempunyai jalur khusus bagi penumpang yang menggunakan fasilitas online check-in ini. Hal ini mempermudah dan mempersingkat waktu check-in saya dan tanpa terasa, saya sudah duduk di area ruang tunggu sambil menghirup teh Dilmah hangat.

Pesawat SriLankan Airlines 112 yang membawa saya dari Colombo ke Male rupanya cukup penuh di pagi hari ini. Tampak beberapa penumpang Emirates yang baru saja mendarat di Colombo dari Dubai, terbang dengan menggunakan SriLankan Airlines.

Saya tidak menunggu lama saat panggilan untuk memasuki pesawat diucapkan. Mulailah perjalanan saya ke negara yang dianggap sebagai salah satu yang terindah di muka bumi ini.

On My Way To Male

Beruntung saya mendapatkan tempat kelas ekonomi di bagian depan di belakang area kelas bisnis yang terpisah dari bagian tengah dan belakang pesawat. Hanya terdapat 32 tempat duduk saja dibandingkan dengan sekitar 200 tempat duduk di kelas ekonomi di belakang saya.

Perjalanan sepanjang satu jam dua puluh menit ini terasa begitu singkat namun sedikit bergejolak karena turbulensi dan saat pesawat mulai menuruni ketinggian, awan hujan lah yang menyambut kami di sekitar perairan Maldives.

Dari atas, negara Republik Maldives ini tampak seperti titik-titik putih di permukaan air yang biru dan semakin dekat dengan landasan, makin tampaklah pulau-pulau berpasir putih dengan gradasi warna biru laut yang mengelilinginya. Dari atas sudah tampak demikian indah, bagaimana saat saya nanti mengunjungi beberapa resornya? Pertanyaan ini belum dapat saya jawab saat masih duduk di dalam pesawat.

No Resort in Male

Male International Resort terletak di sebuah pulau sendiri dan bukan di Ibukota Maldives. Jarak dari bandara internasional ini dan Ibukota Male hanya terpisah sekitar sepuluh menit menggunakan taksi air atau kapal motor seharga USD1 atau Rufiyaa 2, mata uang Republik Maldives.

Biasanya para turis langsung dijemput di perairan di luar bandara langsung menuju ke resor-resor yang mereka tuju dengan menggunakan kapal cepat atau speedboat. Namun, saya masih ingin mengunjungi Male, ibukota Maldives dahulu sebelum berkunjung ke resor tempat saya menginap nanti.

Tidak ada resor di Male. Yang ada hanya hotel berbintang dua dan tiga. Kecuali Holiday Inn Male yang baru saja dibuka menjadi satu-satunya hotel berbintang lima dengan bangunan tertinggi di kota Male. Tidak ada hal yang menarik untuk dilihat di kota ini selain fakta bahwa dalam waktu satu jam lebih sedikit, saya dapat berjalan mengelilingi kota ini. Jalan-jalannya kecil, rumah-rumahnya berwarna-warni, dan orang-orangnya tampak sangat berbeda dengan penduduk di Sri Lanka yang menurut saya jauh lebih ramah dan murah senyum. Namun, tidak lengkap rasanya mengunjungi Maldives tanpa berkunjung ke Ibukota negaranya bukan?

It’s Beautiful Out There!

Maldives terdiri dari sekitar 1900 pulau kecil baik yang berpenghuni maupun yang tidak berpenghuni. Terletak di atoll-atoll yang tersebar dari utara ke selatan sejauh lebih dari 1000 kilometer. Konon, pulau-pulau di Maldives adalah puncak-puncak pegunungan yang akhirnya tenggelam karena jaman es yang mencair dulu.

Maldives mempunyai lebih dari 200 resor mulai dari resor berbintang tiga sampai yang super mewah! Dan, dimanapun Anda tinggal, yang pasti Maldives diberkati dengan panorama laut yang romantis. Maka, tak heran jika negara kepulauan ini menjadi destinasi bulan madu paling diimpi-impikan oleh pasangan pengantin. Tapi, tentu saja, untuk mengunjungi dan memilih resor mana yang sesuai dengan keinginan Anda, perlu orang yang tahu dan dapat memberikan Anda saran yang tepat, agar Anda tidak merasa kecewa.

Kenapa demikian? Karena tidak seperti Anda berlibur di Bali yang jika Anda bosan berada di dalam resor, Anda tinggal memanggil taksi menuju keramaian Kuta atau Seminyak. Hal ini tidak akan terjadi di Maldives. Dari satu resor ke resor lainnya dapat dipisahkan oleh laut lepas lebih dari satu jam lamanya terombang ambing ombak dengan menggunakan speedboat. Kadang dibutuhkan terbang dengan menggunakan pesawat domestik sejauh 400 kilometer. Sekali Anda tinggal di sebuah resor, di situlah Anda akan tinggal dan beraktifitas sampai Anda meninggalkan resor itu.

Yang pasti, Maldives itu sangat indah! Air lautnya yang bening, pasir putihnya yang halus, pemandangan matahari terbenamnya yang indah, dan juga bintang-bintang di langit yang tampak begitu jelas. Bahkan, di beberapa resor di daerah selatan yang dekat dengan katulistiwa, Anda dapat melihat pergerakan bintang di dua daerah yang berbeda, utara dan selatan!

Saya merasakan semua pengalaman itu. Tinggal satu malam di sebuah resor yang biasa-biasa saja dan kemudian terbang dengan pesawat domestik berbaling-baling dan mengunjungi sebuah pulau yang cantik di tengah-tengah laut luas dengan resornya yang begitu indahnya!

Things Not To Forget

Maldives memang cantik dan pantas disebut sebagai paradise di muka bumi. Dan, saya merasa beruntung dapat mengunjungi dan melihat keindahannya. Namun ada beberap hal yang perlu diketahui bagi pengunjung dari Indonesia supaya tidak kaget waktu mengunjungi negara ini.

1. Republic of Maldives adalah negara Islam yang menggunakan Undang Undang negara berdasarkan hukum Islam. Jadi tidak ada minuman beralkohol dapat masuk ke dalam negara ini. Jika Anda membawa minuman beralkohol yang dibeli dari bebas cukai di bandara, botol minuman itu akan ditahan dan dapat diambil kembali saat Anda akan keluar dari negara ini.
2. Hari Jumat adalah hari libur layaknya hari Minggu di tanah air. Hari Minggu bukan hari libur, tapi hari yang penuh untuk beraktifitas.


Yuktravel ingin mengirimkan notifikasi promo menarik langsung ke perangkat Anda.

Lain kali  
WhatsApp