MENJELAJAHI BINTAN MANGROVE

Dalam satu kesempatan berada di Pulau Bintan, acara yang tak akan kami lewatkan begitu saja adalah menjelajahi hutan Mangrove di pulau ini. Hutan dengan luas jelajah 6,8 Km ini begitu menarik untuk dikunjungi, terutama buat mereka yang menyukai petualangan di alam bebas. Inilah salah satu contoh kekayaan alam Indonesia yang dijaga dan disadari arti pentingnya, tidak sebatas lahan hanya untuk dieksploitasi demi kepentingan sesaat.

Bintan Mangrove Tour memberikan pengalaman baru untuk lebih menghargai kekayaan alam di negeri sendiri. Tempat-tempat yang disinggahi selama tur dibiarkan sealami mungkin sehingga Anda dapat melihat keasliannya. Lalu apa yang akan Anda lihat selama menyusuri hutan mangrove ini?

 

1. Kegiatan Memancing di Hutan mangrove

 

Di beberapa sudut Sungai Sebung, Anda akan melihat beberapa nelayan yang berdiri di atas menara kecil yang sedang berusaha menangkap ikan-ikan yang banyak hidup di sungai ini. Kegiatan menangkap ikan ini juga dapat menggunakan sebuah jarring yang sering disebut Bubus.

 

2. Roh Buaya Penunggu Sungai

 

Sungai Sebung, dipercaya banyak orang dijaga oleh roh buaya berkaki tiga. Roh ini mendiami sungai ini dan tinggal di salah satu tumpukan bebatuan yang menyerupai tubuh buaya di salah satu sudut sungai ini. Demikian menurut penuturan Bapak Leman, salah satu sesepuh desa Sungei Kecil yang dipercaya penduduk lokal dapat berkomunikasi dengan roh penjaga sungai ini.

 

3. Tempat Pembakaran (dengan Kayu-Kayu dari Hutan Mangrove)

 

Di beberapa tempat akan terlihat gundukan-gundukan tempat pembakaran yang dulu sering digunakan penduduk setempat. Beberapa kayu hutan Mangrove, seperti kayu dari spesies tanaman Rhizophora, terbukti menghasilkan lebih banyak panas dibandingkan kayu-kayu lainnya dari spesies tanaman lainnya. Kayu-kayu ini dipanen lalu dibakar dalam tempat pembakaran tertutup seperti ini.

 

4. Melihat Kunang-Kunang (Khusus Tur pada Malam Hari)

 

Tur menyusuri sungai dan hutan mangrove tidak hanya dibuat pada siang hari. Tur pada malam hari juga memberikan sensasi yang berbeda. Terlebih ketika Anda mendengar suara hewan-hewan di dalam hutan dan melihat sinar dari tubuh kunang-kunang menerangi sekitar.

 

5. Pondok Nelayan

 

Para nelayan yang melakukan aktifitasnya di sepanjang Sungai Sebung, mendirikan pondokan-pondokan sebagai tempat beristirahat dan menyimpan hasil tangkapannya. Keunikan yang terdapat pada pondokan ini adalaha bahan-bahan bangunan yang digunakannya semuanya berasal dari hutan Mangrove yang ada di sekelilingnya.

 

6. Lobster Lumpur

 

Sebagai salah satu penghuni hutan ini, lobster-lobster ini terlacak keberadaannya dari gundukan-gundukan Lumpur di sepanjang sisi sungai.

 

7. Epiphytes

 

Salah satu fauna yang hidup pda tanaman lain ini, banyak terlihat di pohon-pohon sekitar sungai. Bunga anggrek adalah salah satu tanaman Epiphytes yang banyak ditemukan di sini.

 

8. Pandan

 

Selain Epiphytes, tanaman pandan juga banyak terdapat di sini. Daun-daun pandan banyak dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan tikar dan keperluan rumah tangga lainnya.

 

9. Pohon Nipah

Mendekati ujung pemberhentian selatan, terdapat banyak sekali pohon-pohon nipah. Dari pohon ini, dimanfaatkan biji-bijian dan daunnya.

 

10. Pong Pong, sejenis apel beracun

 

Menarik untuk dinikmati tetapi sebenarnya berbahaya untuk dikonsumsi.

 

Selain tempat-tempat menarik di atas, terdapat pula kekayaan flora dan fauna yang menjadi ciri khas Pulau Bintan, khususnya di daerah hutan Mangrove pulau ini. Beberapa di antaranya;

 

  1. Pencil Roots Avicennia
  2. Stilt Roots Rhizophora
  3. Knee Roots Bruguire
  4. Ribbon Roots Xylocarpus
  5. Mangrove Snake
  6. Monkeys
  7. Purple Heron
  8. Intertidal Marine Life
  9. Otters
  10. Monitor Lizard
  11. Mud Skipper
  12. Kingfisher


Yuktravel ingin mengirimkan notifikasi promo menarik langsung ke perangkat Anda.

Lain kali  
WhatsApp