Sebagai salah satu negara di Asia Tenggara yang semakin berkembang, Filipina memiliki daya tarik yang tidak kalah dari negara-negara lainnya.
Sebagai salah satu negara di Asia Tenggara yang semakin berkembang, Filipina memiliki daya tarik yang tidak kalah dari negara-negara lainnya. Pantai-pantai yang masih alami menjadi salah satu alasan Filipina didatangi oleh para turis-turis dari seluruh dunia. Namun, bukan hanya pantai-pantainya saja, keunikan lainnya ada di The Chocolate Hills.
The Chocolate Hills atau bukit Cokelat adalah sebuah formasi geologi yang tidak biasa di provinsi Bohol. Uniknya, bukit ini adalah bukit kapur yang tertutup rumput hijau yang pada musim kemarau berubah menjadi cokelat, itulah asal muasal bukit ini dinamakan bukit Cokelat.
Bukan hanya itu, ada cerita atau legenda di balik terbentuknya bukit ini, dipercaya bukit Cokelat terbentuk dikarenakan ada dua raksasa yang berkelahi sambil saling melemparkan batu dan pasir. Dan ketika perkelahian selesai, mereka meninggalkan begitu saja sisa-sisa pertempuran sehingga terbentuklah bukit Cokelat seperti sekarang ini.
Namun secara geologis, bukit ini terbentuk sejak jutaan tahun lalu, dulunya merupakan gundukan kapur yang kemudian melebur dengan adanya hujan sehingga air permukaan menyebabkan erosi sehingga membentuk perbukitan akibat proses tektonik. Bukit-bukit ini terpisahkan dengan adanya dataran-dataran datar yang memiliki banyak gua dan mata air.
Bukit Cokelat telah menjadi salah satu tempat wisata yang harus dituju dalam peta pariwisata Filipina jauh sebelum negara ini mempromosikan pantai-pantai indahnya. Dari 1.247 bukit-bukit tersebut, dua diantaranya telah dibangun resor untuk wisatawan.