10 PANGANAN WAJIB DI JOGJA

Jogja adalah kota yang tak pernah tidur. Salah satu nafas yang terus membuatnya terjaga adalah gudeg. Penjualnya silih berganti menggelar dagangan dari dini hari hingga tengah malam. Selain gudeg, masih banyak menu-menu khas Jogja yang wajib dicoba saat berkunjung di kota nan cantik ini.
Kota Jogja adalah salah satu kota besar di Pulau Jawa yang merupakan ibukota dan pusat pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta. Dipimpin oleh seorang Sultan yang mengayomi rakyat layaknya seorang raja. Di kota yang memiliki banyak julukan ini, ada beberapa panganan yang wajib Anda cicipi. Sebagian besar adalah menu tradisional yang resepnya diturunkan dari generasi ke generasi, itulah sebabnya makanan ini memiliki rasa yang khas. Berikut adalah detailnya. 


Gudeg & Krecek
Dua makanan ini bisa dibilang makanan favorit di kota Jogja. Gudek terbuat dari nangka muda yang dalam bahasa Jawa disebut Gori yang diiris, kemudian dimasak dengan bumbu-bumbu tradisional sampai warnanya berubah coklat gelap. Proses ini memakan waktu berjam-jam hingga gori empuk. Biasanya rasa gudek manis, oleh karena itu disajikan dengan Krecek yang rasanya pedas dengan rawit merah yang semarak.  

Di kota Jogja,  sentra gudeg yang paling terkenal adalah di daerah Wilijan dan Barek. Barek berada tak jauh dari komplek Keraton, hanya sekitar 10 menit berjalan kaki dari sini. Di Barek ini, tepatnya di sebelah utara kampus UGM penjual gudeg sudah menjajakan dagangannya sejak subuh. Sedangkan di Wilijan, sebagain warung gudeg buka jam 5.30 pagi, sebagian lagi jam 7, dan baru tutup sekitar pukul 8 malam. 

Lain gudek, lain krecek. Kerecek adalah sambal goreng kulit sapi yang dimasak kering ataupun basah. Selain kerecek, ada juga tempe, tahu, telur, dan ayam bacem sebagai peneman gudeg. Nggak ketinggalan sambal terasi yang pedas, bagi Anda yang menyukai rasa pedas. Tapi kebanyakan orang Jawa menyukai makanan manis.


Oseng-Oseng Mercon 
Oseng-oseng adalah cara memasak atau dalam bahasa kerennya menumis atau saute dalam istilah dapur internasional; dan mercon artinya petasan.  Sebenarnya yang dijual adalah menu makanan rumahan sehari-hari seperti Oseng-Oseng Kikil, nah jumlah cabai yang digunakan ini lebih banyak dari kikilnya, sehingga rasanya bukan lagi nendang, tapi meledak seperti petasan. Oseng-oseng Mercon yang paling terkenal di Jogja adalah Warung Bu Narti yang berada di daerah Kauman. Mau coba disambar petasan? Yuk ke warung Bu Narti!


Soto Sulung 
Mungkin agak aneh ya Soto Sulung yang notabenenya berasal dari Madura, jusru paling enak dinikmati di Jogja.  Di Stasiun Tugu, terdapat sebuah warung yang menawarkan Soto Sulung dengan rasa yang nikmat. Berbahan dasar daging sapi dan jeroan, Anda bisa menambahkan nasi jika memang lapar.  Kekhasan nasi di warung ini adalah dibungkus kecil-kecil. Jadi kalo Anda penikmat nasi, mungkin harus buka 3-5 bungkus baru terasa ukuran 1 porsi normal. Sementara itu daging dan jeroannya dimasak hingga lembut, kuah panas dengan bumbu alami, ditambah perasan jeruk nipis, sambal encer, dan krupuk buatan sendiri, hmmm membuat lidah menari tak ingin berhenti. 


Angkringan 
Dalam bahasa Jawa angkring berarti duduk santai, dan angkringan adalah gerobak dorong yang menjajakan wedangan berupa nasi kucing (nasi dalam bungkusan kecil diisi seadanya) dengan berbagai lauk pauk (sate usus ayam, sate telur puyuh, tempe/tahu bacem, gorengan, dan keripik), dengan berbagai pilihan minuman juga, teh, jeruk, kopi, tape, wedang jahe, dan susu. 

Gerobak dorong angkringan biasanya mangkal di tepi jalan mulai dari sore sekitar pukul 5.30 hingga tengah malam. Di malam gelap, angkringan hanya memiliki lampu sentir sebagai penerang, dan juga lampu jalan, sebagai tambahannya.  

Harganya yang lumayan murah, membuat angkringan menjadi tempat yang egaliter. Berbagai golongan datang dan duduk santai sambil menikmati sajian yang tersedia. Penjual dan sesama pembeli saling ngobrol, bertukar informasi, dan menikmati malam bersama tanpa membedakan strata sosial ataupun SARA. 


Nasi Goreng Beringharjo
Namanya nasi goreng mungkin sudah biasa untuk lidah Melayu, tapi ada yang lebih dari sekedar nasi goreng di pasar Beringharjo. Pasar Beringharjo adalah pasar tertua di Jogja. Di malam hari, tepat di pertigaannya, ada warung nasi goreng yang menjajakan Chinese food yang terkenal dengan menu nasi gorengnya, dan yang membuatnya berbeda adalah topping nasi gorengnya. Suiran daging ayam dan irisan daging babi yang gurih menggugah selera, apalagi wangi daging babi yang khas menyeruak di udara saat samcan (lemak babi) menyentuh panasnya nasi goreng yang baru saja dimasak. Menu lain yang terkenal di sini adalah babi kecap.   


Bakmi Jawa
Disebut juga dengana nama bakmi godhog (godhog = rebus). Bakmi atau Mie Jawa dimasak dengan menggunakan anglo (tungku tanah liat)dengan api arang. Asap arang dan tanah liat bakar menambah aroma masakan. Bakmi Jawa sendiri isinya adalah mie kuning yang direbus dengan isi telur bebek, daun sawi, dan bumbu-bumbu, kemudian disiram air yang menjadi kuahnya. Anda bisa pesan yang pedas dengan tambahan irisan rawit.  

Sate Klathak
Satu Klathak adalah sate kambing muda. Ada yang istimewa dari sate kambing ini, yaitu ukuran potongan dagingnya yang cukup besar. Konon, nama klathak ini diberikan karena saat sate dibakar, terdengar bunyi klathak-klathak. Bumbu yang digunakan juga cukup sederhana, hanya garam dan bawang putih.  


Mangut Lele
Pada dasarnya, mangut adalah menu khas dari daerah Pati, Jawa Tengah. Di Pati jenis ikan yang dipakai adalah ikan Manyung (jenis ikan laut Siluriformes yang biasa dijadikan ikan asin jambal roti). Kini di Jogja, mangut tidak lagi memakai jenis ikan ini, tetapi   menggunakan ikan Lele. Ikan lele dimasak dengan bawang merah, bawang putih, cabai merah besar, cabai rawit hijau rebus, kemiri, kencur, kunyit, lengkuas, daun salam, daun jeruk, dan garam. Mangut biasanya berkuah kental, sangat pas untuk dinikmati dengan nasi panas, akan tambah nikmat dengan krupuk yang crunchy dan dicocol ke kuahnya. 


Brongkos
Pendeknya, ini adalah sayur semua ada, mulai dari daging sapi, telur rebus, buncis, kentang, wortel, kacang merah, daun bawang, tempe, dan tahu. Sedangkan bumbunya, semua bumbu dapur masuk, ditambah kluwek untuk membuat khnya menjadi hitam. Semua dimasak jadi satu, bahkan bagi yang suka pedas bisa ditambahkan cabai rawit merah utuh. Sangat enak sebagai peneman nasi, atau pun disantap tanpa nasi saat masih hangat.


Pecel
Menu yang satu ini tentunya sudah sangat biasa bagi orang Indonesia. Pecel bisa dikatakan makanan sehat karena kaya akan vitamin dan protein. Bayangkan saja, isinya kangkung, bayam, taoge, kol (jika doyan) yang sudah direbus, disiram dengan bumbu kacang yang kaya protein. Sangat nikmat bila disantap dengan kerupuk gendhar. Pecel bisa ditemukan disegala penjuru kota Jogja. 

Foto utama (Sate Klathak): bango.co.id 
berbagai sumber 




Yuktravel ingin mengirimkan notifikasi promo menarik langsung ke perangkat Anda.

Lain kali