10 OF THE BEST SIGHTS IN ISTANBUL

Tujuh juta turis asing berkunjung ke Istanbul pada tahun 2010 setelah dinobatkan sebagai Ibu Kota Budaya Eropa, ada apa di sana?

 

Istanbul sebagai Ibu Kota Budaya Eropa memiliki atraksi utama kota ini adalah sejarahnya yang sebagian besar terdaftar di UNESCO. Kota yang cantik ini memiliki banyak nama, salah satunya Constantinopolis, atau Stamboul— seperti yang dilakukan oleh orang Turki sendiri. Namun aslinya kota ini bernama Byzantium, setelah 1930 barulah kota ini resmi bernama Istanbul. Ada apa di Istanbul, hingga wisatawan berbondong-bondong mengunjungi kota ini? Berikut tempat-tempat yang mereka kunjungi. 

 

 

Basilica Cistern 
Jika sekarang kita punya kolam penampungan di rumah, jaman dulu  kolam penampunga sudah dikenal. Basilica Cintern adalah tempat penampungan air hingga 80.000m3 . Gedung penampungan air ini dibangun oleh di Kaisar Constantine untuk memberi suplai air ke  Istana kaisar dan daerah sekitarnya. Basilica Cistern berada di 138 meter di bawah permukaan tanah, sedangkan mata air yang mengisinya berasal dari Belgrade  Forest – sekitar 19 Km dari posisi penampungan air ini. 


Kepala Medusa

Saat ini Basilica Cistern sudah tidak dipakai sebagai penampungan , tetapi sebagai objek wisata. Di dalamnya ada beberapa tempat dan kolom yang masih digenangi air. Hal yang paling menarik dalam cistern ini adalah Modusa column bases. Berada di sudut barat laut, sebuah kolom dihiasi dengan kepala Modusa (makhluk mitologi Yunani yang berwujud seorang wanita cantik dengan ular sebagai rambutnya). Namun anehnya, kepala ini justru terbalik. Jawabannya adalah hanya untuk membuat bangunan ini seimbang. Basilica Cistern sering dijadikan lokasi shooting, salah satunya adalah James Bond, ‘From Russia with Love’ pada tahun 1963. 

 

 

Hagia Sophia
Sebuah bangun yang berarti Kebijaksanaan Suci. Sebuah basilica, masjid, dan juga museum.  Gedung tua ini awalnya adalh sebuah gereja Khatolik, saat Konstantinopel ditaklukkan oleh Sultan Mehmed II,  sang Sultan masuk kota dan bersyukur kepada Tuhan dan memerintahkan bahwa gereja ini dirubah menjadi masjid. Selama 500 tahun gereja ini digunakan sebagai masjid, namun pada tahun 1937 , Mustafa Kemal Atatürk  (Presiden Pertama Republik Turki) mengubah status Hagia Sophia menjadi museum. 

Mulailah proyek "Pembongkaran Hagia Sophia". Beberapa bagian dinding dan langit-langit dikerok dari cat-cat kaligrafi hingga ditemukan kembali lukisan-lukisan sakral Kristen. Sejak saat itu, Gereja Hagia Sophia dijadikan salah satu objek wisata terkenal oleh pemerintah Turki di Istambul. Nilai sejarahnya tertutupi gaya arsitektur Bizantium yang indah memesona.

 


Gerbang utama Istana Topkapi

Istana Topkapi
Dikenal juga dengan sebutan Topkapı Sarayı, adalh bekas istana Sultan Utsmaniyah selama lebih dari 600 tahun. Sebuah istana luas dengan emapat lapangan utama dengan bangunan-bangun kecil di dalamnya. Setiap bangunan memiliki fungsi penting dalam kehidupan sang kaisar dan negara, mulai dari dapur hingga Conqueror’s Pavilion, harem area, hingga ruang khitan. Banyak sekali ruangan, ada yang saling berhubungan, ada juga yang tidak. Jika Anda jalan-jalan sendiri di sini tanpa guide dijamin bingung. 

 

 

Blue Mosque
Sebuah masjid bersejarah di kota Istanbul, dibangun pada tahun 1609 oleh Sultan Ahmed I. sesuai dengan namanya, masjid ini dipenuhi dengan warna biru di bagian interior di lantai atasnya, dan tambahan jendela-jendela besar berwarna biru.  Sedangkan di lantai bawahnya kaya akan İznik style ceramic tiles, dan mesjid ini memiliki enam menara.  

 


sarcophagus of Alexander the Great

Istanbul Archeology Museum 
Satu gedung museum yang ‘memuat’ tiga museum di dalamnya; yaitu Archeological Musem (gedung utama), Museum of Ancient Orient, dan Museum of Islamic Art (Tiled Kiosk). Gedung museum berada di di bagian luar halaman Istana Topkapi. Di dalam gedung utama, Anda akan menemukan sebuah sarcophagus dari Alexander the Great yang menceritakan tentang kehidupan dan kehebatannya. Jika Anda berkunjung ke sini memabwa anak-anak, ajak mereka ke Tiled Kiosk, tepatnya di bagian children’s section, di sana mereka dapat masuk ke dalam Trojan Horse.

 


Hippodrome of Constantinople

Hippodrome of Constantinople
Jika Anda ke sini pasti bingung kenapa dibilang Hippodrome, sementara bentuknya adalah ruang terbuka yang mirip dengan alun-alun. Yup Hippodrome diambil dari bahasa Yunani: Hippo berarti kuda, drome berate jalan, di sinilah tempatnya pacuan kuda digelar pada masa pemerintahan Kaisar Constantine. Hippodrome of Constantinople, kemudian berubah menjadi Sultanahmet Meydanı (Sultan Ahmed Square) pada masa pemerintahan Sultan Ahmed. 

 


the ruin of Hippodrome of Constantinople

Kini, Hippodrome of Constantinople merupakan alun-alun dengan dua obelisk yang saling berhadapan. Ada juga  German Fountain yang dibangun oleh pemerintah Jerman pada tahun 1900 untuk mengingat kunjungan German Emperor Wilhelm II  di Constantinopolis pada 1898. Sebenarnya ada beberapa artefak dari sisa-sisa bangunan Hippodrome of Constantinople ini, sayangnya tidak berada di tempatnya melainkan disimpan di beberapa museum baik di Istanbul maupun di  luar negeri.

 


interior of Beylerbeyi Palace

 


Sultan's Bedroom

 

Beylerbeyi Palace
Istana Beylerbeyi berada di tepi selat Bosphorus, yang berarti “Tuan dari semua tuan”. Dibangun pada tahun 1861 oleh Sultan Abdulaziz sebagai rumah peristirahatan musim panas. Issue terkenal dari istana ini adalah kala Permaisuri Eugénie dari France berkunjung ke istana ini pada perjalanan untuk meresmikan Terusan Sues, ia ditampar oleh Ibu Suri sang Sultan. Hal ini terjadi karena Ibu Suri tidak terima melihat seorang wanita asing berjalan bergandengan tangan dengan anaknya saat menemuinya. Kejadian ini hampir memicu international incident.  Dari semua ruangan yang boleh dibuka untuk umum, area harem dan selamik. 


pemimpin tarian Sufi sedang bersiap untuk Sama Ceremony
 

The Dervish House
Sebuah pertunjukkan tari Sufi yang diciptakan oleh Jalalludin Rumi – seorang Mevlana (seorang penyair dan ulama tasawuf terkenal) dari Persia, dipentaskan di The Dervish House atau Mevlevihane dalam bahsa Turki.  Bangunan yang disebut Mevlevihane dibangun pada tahun 1491, konon gedung ini adalah tempat para pengikut Rumi (Mevlevi Sufi) belajar teologi Islam dan latihan tarian Sufi. Kini setelah restorasi, jadilah sebagai gedung pertunjukkan dan museum. Anda bisa menonton pertunjukkan Sufi Dance ini pada malam hari, dimulai jam 19.30 di Galatala 

 


pemandangan ke arah Golden Horn & Eyup 
 


Dapur kopi di Pierre Loti Cafe 

 

Sip a Cup of Coffee at Pierre Loti Café 
penting banget ya kayaknya minum kopi di sini. Pastinya iya, karena dari kedai ini Anda bisa menikmati pemandangan cantik Golden Horn.  Berada di atas sebuah bukit, kedai ini sudah ada sejak 1891. Pada jaman itu mungkin kedainya masih sangat sederhana, hanya beberapa bangku dan kompor untuk memasak kopi Turki – kira-kira demikian yang digambarkan oleh novelis Pierre Loti dalam novelnya Fantôme D'orient. 
Kini kedai ini sudah sangat berbeda, lebih cantik tampilannya dengan shady table dan menu yang lebih semarak. Berada di pinggiran kota Istanbul, perlu sedikit usaha untuk bisa menyambangi kedai ini, yaitu naik cable car dari Eyup. 


Grand Bazaar Gate 


lorong dalam pasar Grand Bazaar

 

Grand Bazaar
jalan-jalan jadi kurang seru jika tanpa belanja. Tempat belanja paling terkenal Turki adalah Grand Bazaar. Sebuah pasar tradisional dalam area yang sangat besar dengan sedkitnya 3000 toko di dalamnya. Dibangun pada abad ke-15 hingga hari ini pasar ini masih beroperasi dan masih sangat ramai, bahkan kini menjadi tourist destination.
Banyak barang yang dijual di sini mulai dari barang antic, barang-barang terbuat dari kulit, barang tekstil, souvenir, hingga perhiasan, dan juga bumbu dapur.  Sebagai masukkan, cobalah untuk menawar, dan pura-pura bahwa Anda tidak terlalu menginginkan barang  tersebut, dengan demikian Anda akan mendapat harga yang pantas.



Yuktravel ingin mengirimkan notifikasi promo menarik langsung ke perangkat Anda.

Lain kali  
WhatsApp