WELKOM AAN HOLLAND

Belanda adalah salah satu negara di Eropa yang setiap musim memiliki spot terkenal dan wajib dikunjungi. Lebih dari itu negara kincir angin ini juga memiliki banyak cerita yang bisa diungkap.
Perjalanan wisata selalu dimulai dari badara udara. Saat tiba di negeri ini, tentunya Anda akan disambut di bandara internasional Schiphol atau nama aslinya Amsterdam Airport Schiphol, yang berada sekitar 20 menit dari Amsterdam. Bandara ini memiliki peran penting dalam industri penerbangan di Eropa, dan merupakan bandara tersibuk ke empat di seluruh dunia. Bandara ini memiliki konsep single terminal namun besar, dengan tiga hall bagian kedatangan. Menara kontrol Schiphol setinggi 101m merupakan air traffic control tower tertinggi di dunia, dan dibangun pada tahun 1991. 

Jika bandar udara negara lain memiliki shopping area, Schiphol, memiliki Schiphol Plaza yang luas, sehingga saat berada di sini, Anda tidak merasa berada di sebuah bandara, tetapi lebih tepatnya berada di sebuah mal. Fasilitas lain yang dimiliki Schiphol, dan tidak dimiliki oleh bandara lain adalah perpustakaan seluas 89.9 m2 di dalam bandara, dan menyediakan sedikitnya 1.200 buku (dan telah diterjemahkan dalam 29 bahasa), e-book dan koleksi musik (musikus Belanda) yang dapat diunduh secara gratis ke gadget Anda.  Fasilitas lainnya adalah Mortuary – jika ada penumpang yang berpulang ke Yang Maha Esa, penumpang tersebut dapat disimpan di sini. Bahkan lebih hebatnya lagi, Anda dapat menikah di Schiphol (fasilitas ini sudah tersedia sejak tahun 2006). Tak terbayang akan seperti apa rasanya menikah di sebuah bandara.  

Transportasi dari dan ke bandara adalah salah satu yang mengesankan. Intercity connection semuanya sudah diatur oleh Nederlandse Spoorwegen. Tak hanya melayani kota-kota dalam negeri ini saja, Schiphol juga merupakan perhentian bagi kereta cepat Thalys yang menghubungkan negara tetangga Antwerp, Brussels, dan Paris. 


Negeri Kincir Angin

Tak percuma jika Belanda disebut sebagai negeri kincir angin. Saat berada di sini, jangan lupa berkunjung ke obyek wisata Zaanse Schans. Di sini Anda dapat melihat kumpulan kincir angin yang berumur ratusan tahun dan sebagian di antaranya masih berfungsi hingga saat ini. Selain itu, juga terdapat pabrik pembuatan klompen atau sepatu kayu khas orang Belanda.
 
Zaanse Schans terletak di kota Zaandijk yang berdekatan dengan Zaandam dapat dijangkau sekitar 15 menit dari Amsterdam. Selain disajikan keindahan alam pedesaan, wisatawan juga bisa melihat cara hidup orang Belanda pada abad ke 17 hingga 18. Hal yang paling menarik dari area ini adalah kincir angin. 


Kincir angin atau windmollen  memang punya peran sangat berarti bagi kehidupan orang Belanda dalam berbagai hal, mengingat letak dataran Belanda yang sebagian besar wilayahnya ada di bawah permukaan laut. Jadi jangan heran, bila kincir angin punya berbagai jenis dan ukuran, serta fungsi yang berbeda-beda. Ada yang untuk membuat saus mustard, ada yang penguras air dan ada juga yang berfungsi untuk penggergajian kayu, sangat beragam.

  Dengan biaya sebesar 3 Euro atau sekitar 40 ribu Rupiah, Anda boleh naik ke atas balkon kincir angin untuk sekedar berfoto atau melihat secara langsung sistem kerja kincir angin.

Kalau datang ke sini juga jangan lupa untuk melihat produk tradisional Belanda lainnya yakni klompen. Anda bisa masuk ke pabrik pembuatan sepatu kayu ini tanpa dipungut biaya. Aneka klompen yang ada di sini dijual seharga 20 hingga 80 Euro atau sekitar 200 ribu hingga 800 ribu Rupiah tergantung jenis dan ukuran. 

Berkeliling di Amsterdam 

Adalah ibukota dan merupakan kota terbesar di negara ini. Nama Amsterdam diambil dari kata Amstelredamme yang berarti canal di sungai Amstel, dan merupakan (dulunya) sebuah desa nelayan di abad ke-12, yang kemudian berubah menjadi kota pelabuhan terpenting di masa keemasan Belanda. Pada masa itu, Amsterdam menjadi daerah terpenting dan menjadi pusat bisnis bagi perdagangan berlian dan perputaran uang. Kini,sejak Juli 2012, kanal bersejarah ini masuk dalam daftar Warisan Dunia UNESCO. 


Secara sekilas, saat mengunjungi kota ini, Anda akan disuguhi tur dari museum ke museum, atau ke red light district yang melegenda. Amsterdam terkesan ramai dan padat, jika dibandingkan dengan kota-kota lain di Belanda.  Melihat sisi lain Amsterdam yang tidak ditawarkan oleh travel biro Anda adalah sesuatu yang berbeda. Salah satunya adalah Begijnhof. Ini adalah salah satu tempat terindah di Amsterdam. Ini adalah inner court yang berasal dari tahun 1300an dengan gaya rumah Amsterdam yang khas. Menariknya dari rumah ini adalah peristiwa sejarah dan persaudaraan umat Katolik.  

Para wanita yang tergabung dalam persaudaraan umat Katolik disebut begijnen dalam bahasa Belanda. Para wanita ini hidup seperti layaknya biarawati meski tanpa disumpah kepada sang Khalik. Apa yang dilakukan oleh para wanita ini? Mereka melakukan kegiatan kemanusiaan seperti merawat orang sakit, dan memberikan pendidikan kepada orang miskin. Mereka memiliki aturan sendiri, dan tidak diizinkan untuk meninggalkan persaudaraan untuk menikah. Jika Anda tertarik untuk masuk ke dalam rumah persaudaraan ini, sebaiknya gabung dalam tur yang diatur oleh kantor turis lokal setempat (VVV), karena ini bukanlah objek wisata biasa, dan merupakan rumah milik pribadi, dan saat berada di dalamnya, Anda akan diminta untuk selalu tenang. 

Shopping adalah bagian terpenting saat berlibur. Amsterdam memiliki sebuah mal bagi Anda indoor shopping lover, Magna Plaza. Berada di sebuah gedung tua yang dulunya digunakan sebagai kantor pos. selain di sini, branded lovers bisa juga mengunjungi De Bijenkorf yang menghadirkan Hermes dan Louis Vuitton, atau merek-merek papan atas lainnya. Jika sudah bosan dengan gaya belanja yang sama saja dengan di tanah air, tak ada salahnya mencoba gaya lain, yaitu menghampiri toko-toko kecil yang ada di sepanjang jalan 9 Straatjes, Amsterdam, dan dapatkan barang-barang unik yang tidak dijual di branded shop! Ini lebih menyenangkan, karena perjalanan menuju 9Straatjes melalui rumah-rumah penduduk, sehingga bisa melihat lebih dekat kehidupan masyarakat setempat. jangan kaget kalo jalanannya juga tidak besar, melainkan hanya pedestrian dan jalur sepeda, karena Straatjes dalam bahasa Belanda artinya jalan kecil.  



Nah, jika Anda adalah pecinta berlian berada di tempat yang pas, lagi pula diamonds are girl’s best friend! Sesuai dengan fungsinya di abad ke-12 sebagai pusat perdagangan berlian, Amsterdam memiliki banyak toko yang menawarkan berlian plus diamond tour.  Di tempat-tempat ini Anda akan ditawari untuk berkeliling melihat bagaimana cara memotong berlian, dan ujung-ujungnya Anda akan ditawarkan berlian yang sudah siap untuk dibeli. Salah satu toko berlian yang banyak direkomendasikan adalah Gassan Diamond. Anda juga mengunjungi Diamond Museum berada di Museumplein, museum ini baru saja dibuka pada tahun 2007 oleh Ben Meier dari Coster Diamond, di sini Anda bisa melihat bagaiamana pegolahan batu permata itu hingga menjadi perhiasan cantik di tubuh manusia. 

Van Gogh Museum bisa jadi sebuah alternatif khusunya bagi Anda penyuka seni. Museum yang sengaja didirikan untuk mengenang dan menyatukan semua koleksi hasil karya sang maestro, yaitu 200 lukisan, 400 gambar, dan 700 surat  karya Vincent van Gogh. Van Gogh terkenal sebagai seniman impressionist dan pencipta gerakan post-impressionist di abad ke-19. Museum ini berada di Museum Square, di sekelilingnya terdapat banyak museum lainnya, di antaranya adalah Stadelijk Museum, Rijkmuseum, dan Concertgebouw (gedung konser).  

Museum Square selain ‘rumah’ bagi museum dan gedung penting di Amsterdam, juga menjadi alun-alun bagi warga setempat dan juga wisatawan. Di taman yang cukup luas dan hijau ini, Anda dapat bersantai sambil menikmati suasana dan udara bersih di tengah kota! Taman ini juga sering digunakan untuk mengelar acara-acara besar, seprti nonton bareng, demonstrasi, festival, dan lainnya. 


Alun-alun lain yang terkenal di Amsterdam adalah Dam Square atau De Dam. Berada tak jauh dari Centraat Station, di alun-alun ini, terdapat Nasional Monument, sebuah monumen yang dipersembahkan bagi korban Perang Dunia II. Di tanga-tangga monumen ini Anda bisa duduk-dudk tenang sambil menikmati kecantikan kota tua yang terawat dan dijaka keasliannya. Tak jauh dari alun-alun ini, terdapat Royal Palace (Koninklijk Paleis Amsterdam) dibangun pada tahun 1655 sebagai city hall, yang kemudian berubah fungsi sebagai rumah tinggal keluarga kerajaan sejak tahun 1808. Hingga kini, Royal Palace ini masih digunakan sebagai tempat penyelenggaraan hal-hal yang berhubungan dengan kenegaraan dan kerajaan. Di sampingnya terdapat Nieuwe Kerk (Gereja Baru) yang dibangun pada abad ke-15 bergaya Gothic

Bangunan bersejarah lain yang berada di Amsterdam dan wajib untuk dikunjungi adalah Anne Frank House. Anne Frank adalah seorang penulis kelahiran Frankfurt keturunan Yahudi. Ia dan keluarganya pindah ke Amsterdam pada tahun 1933, ketika NAZI mulai berkuasa. Lahir sebagai warga negara Jerman, Frank kehilangan status kewarganegaraannya pada tahun 1941. Pasca kematiannya, ia meraih ketenaran internasional setelah buku hariannya diterbitkan. Buku harian tersebut mengisahkan pengalamannya bersembunyi ketika Jerman menduduki Belanda semasa Perang Dunia II. Rumah ini bisa Anda temukan di Merwedeplein. 


Setiap kota pastinya memiliki landmark, di Amsterdam terdapat empat  I amsterdam letter di empat titik, yaitu di depan Rijkmuseum, di Amsterdam Museum, di bandara Schiphol, dan yang satunya lagi ‘nomaden’ tergantung di mana ada event digelar, di situlah ia berada, kreatif ya! Dan Anda boleh-boleh saja berfoto di landmark ini. 

Edam – Volendam 

Mendengar nama Edam, pastinya sudah terbayang dengan keju bulat, yang di Indonesia sering dibilang sebagai keju apel karena bentuknya yang bulat dengan kulit luar berwarna merah. Dan memang benar, Edam adalah penghasil keju terbesar di Belanda.  Jika Anda berkunjung antara bulan Juli – Agustus, dan tentunya sedang beruntung, Anda dapat menyaksikan ‘Pasar Keju’. Tentunya ini bukanlah pasar keju sesungguhnya. Ini adalah atraksi wisata yang digelar setiap Rabu, jam 10.30- 12.30 di pusat kota Edam, atau dalam bahasa belanda disebur dorp


Mumpung sedang berada di Edam, sekalian kunjungi Volendam. Edam dan Volendam adalah dua desa yang bersebelahan, dan dipisahkan hanya oleh padang rumput yang tidak lebih luas dari lapangan bola. Berada di sebelah utara negeri Belanda, Volendam terkenal bagi turis yang ingin membuat foto dengan busana khas para buren (petani) Belanda. Ada beberapa studio foto yang melayani pemotretan dengan baju-baju tradisional ini. padahal, aslinya ini Volendam adalah desa nelayan, dan hingga kini mayoritas penduduknya dalah nelayan. Saat berfoto, jangan kaget kalo petugas studionya fasih berbahasa Indonesia ya.. 

Masih banyak lagi  hal menarik yang  dapat dinikmati di Belanda, tak akan ada habisnya untuk dibahas, jadi Anda harus membuktikannya sendiri bagaimana rasanya berlibur di negara ini.  Bagi saya, Belanda seperti tanah air kedua saja, karena ternyata banyak orang Indonesia yang bermukim di sini, dan hampir semua produk tanah air mudah dijumpai di supermarket, jadi saya ataupun Anda yang akan berkunjung ke sini, tak perlu takut soal makanan. Di samping itu, restoran Asia juga terhampar hampir di setiap kota. Sudah siap untuk mengunjungi negeri kincir angin ini?  


Yuktravel ingin mengirimkan notifikasi promo menarik langsung ke perangkat Anda.

Lain kali  
WhatsApp